Hati seorang guru ini
api gigihnya tak pernah padam
menyemarak menyala membakar semangat
melapah keluh kesah
mencincang rasa gementar
bukan pangkat yang digapai
bukan gah yang dicanang
bukan harta yang dicari
meneraju gegak gempita suara anak didik
putera puteri bangsa
berjuang mendirikan tugu kecemerlangan
bumi bertuah buana pusaka
burung kenek-kenek
hinggap di atas kayu
pesan datuk nenek
dengar kata guru
Hati seorang guru ini
bahang tekunnya tak pernah pudar
menyengat penuh bisa rasa kesal
menggelegak insaf terhambur pilu
menyaksikan wajah bangsa hilang rupa
alpa umbinya
rapuh dialun desiran angin pantai
sayup tampak tepian
garing ditampar ombak tenggelam ke dasar
menjadi korban kerakusan masa
semakin jauh menghilang mercu tanda bangga
semakin sayup terdengar nyanyian sopan menghumban maruah
semakin tersisih budi bakti terpukul kelu
pertahankan lafaz sumpah janjimu
pertahankan kata akal tajammu
pertahankan ungkapan bijaksanamu
burung kenek-kenek
hinggap di atas batu
pesan datuk nenek
jangan cemar guru
Hati seorang guru ini
hangat kentalnya tak pernah lekang
membuak-buak mencuit kesedaran
menuntut pulih harga sebuah perjuangan
menyulam indah nama gemilang
pada dinding kerikil
biar pupus warta jahil
pada langit terhampar luas
biar bergema nada puas
pada lautan biru
biar luput gelora penuh pilu
burung kenek-kenek
hinggap di atas pasu
pesan datuk nenek
sanjung jasa guru
Beritakan pada anak didik ini
tanah yang dipijak tanda bakti guru tidak dijual dibeli
beritakan pada anak didik ini
tanah yang dipijak bukti maruah guru terperi
beritakan pada anak didik ini
tanah yang dipijak daulat gurunya kekal abadi
beritakan pada anak didik ini
tanah yang dipijak tiada noktah guru bertanda tepi
No comments:
Post a Comment